Kamis, 24 Maret 2011

Pemerataan Pembangunan

Jika kita menatap, dunia, ada berbagai macam kehidupan di dunia ini. Ada beribu motif yang dikeluarkan oleh tiap umat manusia di muka bumi ini. Tiap kita perbedaan dari mereka selain karena sang khalik yang menciptakan mereka berbeda-beda. Mereka memiliki pandangan hidup yang berbeda pula. Agama berikut keyakinan, pandangan baik yang tertulis maupun tidak, selera dan lain sebagainyapun berbeda-beda. Jika kita melihat suatu negara, terdapat berbagai masyarakat yang tidak sama diantara tiap individunya. Tapi, setidaknya kita dapat meratakannya menjadi sebuah data pengamatan.

Dan lagi membicarakan Indonesia, negara yang memiliki keanekaragaman budaya, juga memiliki tingkat perekonomian yang berbeda. Pembangunan berjalan pesat dari waktu ke waktu walaupun sempat mengalami krisis moneter pada tahun 1998. Indonesia yang tingkat perekonomiannya yang berkembang hanya bisa dirasakan olehmasyarakat-masyarakat menengah keatas. Bagaimana dengan yang menengah ke bawah? mereka yang merupakan masyarakat tingkat bawahhidup dalam kekurangan. Mereka merasakan kurangnya tersedianya kebutuhan-kebutuhan primer seperti tempat tinggal yang layak hingga pendidikan, dan lain sebagainya. Sebenarnya, apakah yang terjadi dengan negara kita.

Jika kita melihat lebih keluarnya Indonesia, yaitu benua Asia, terdapat beberapa negara miskin yang tingkat perekonomiannya berada di bawah negara kita. namun, tidakkah menjadi suatu yang mengurangi suatu perubahan bila kita menatap ke bawah? Nampaknya kita masih harus bisa belajar menjinakan macan-macan asia seperti Cina, Jepang dan Korea Selatan. Mereka yang berdiri di timur memiliki tingkat perekonomian yang lebih baik.

Mengapa harus ada negara yang kaya raya, namun harus ada negara yang miskin 'mengenaskan'? Mengapa mereka berlarut-larut dalam kemiskinan? Kita melihat negara-negara di Afrika dengan tingkat kehidupan mereka yang memprihatinkan. Masih banyak dari mereka yang harus berbaring di tanah hingga mereka yang mau tidak mau berpose dengan tubuh yang hanya terbungkus tulang. jika kita bertanya pada dunia, berapa ton-kah nasi, gandum dan jagung yang dihasilkan? Berapakah total uang yang beredar di dunia jika kita konversikan ke dollar? Bagaimana sebagian dari mereka menikmatinya. Terakhir, apakah 'dollar' yang beredar dinikmati oleh semua manusia di muka bumi ini?

kita tahu setiap manusia memiliki hak untuk hidup. Setiap manusia memiliki hak untuk mendapatkan kebutuhan mereka. Namun, apakah saat ini mereka memiliki hak tersebut? Memang mereka memilikinya, tapi apakah mereka mendapatkan diri mereka tercukupi oleh banyaknya kebutuhan hidup? Belum, kita masih harus berbagi untuk itu. Pernahkah anda pergi ke belahan dunia lain, dimana penduduknya tinggal 'delivery' ketika mereka malas memasak makan siang. Mungkin sebagian orang berkata bahwa 8 ribu rupiah merupakan harga yang cukup untuk mendapatkan makanan siang. Atau orang-orang di Jepang yang biaya makan normalnya mencapai 400 yen atau sekitar Rp 43.200 rupiah dan hanya untuk makan siang. Itu hanya sebagian kecil dari kehidupan.

Sekarang mari kita berbicara tentang pendapatan per kapita. Amerika Serikat memiliki Pendapatan Domestik Bruto terbesar tahun 2010 versi International Monetary Fund (IMF) yaitu berada pada angka 14.624.184 (juta dollar). Di belahan dunia lain, terdapat sebuah negara, yaitu Sao Tome and Principe hanya memiliki pendapatan Domestik Bruto versi IMF tahun 2009. Dan sekali lagi dapat dipastikan bahwa: kita masih harus sling berbagi.

Berbagai Pakar melakukan kajian-kajian dalam hal Pemerataan Ekonomi Pembangunan. Dengan diberdirikannya European Unions seharusnya menjadi suatu acuan dalam meningkatkan pembangunan perekonomian. Asia-Pacific-Economic-Coorperation, Liga Arab dan organisasi-organisasi yang termasuk dalam Kekuatan Ekonomi yang sedang mengalami perkembangan dapat saling membangun perekonomian anggota-anggotanya. Dengan adanya rasa timbal-balik diantara sesama umat manusia diharapkan dapat mengurangi angka kemiskinan yang masih dirasakan oleh beberapa masyarakat di barbagai belahan dunia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar