Minggu, 20 Maret 2011

Gue, Adit dan Bu Nida

Senin 21 Maret jam 07.30 adalah waktunya gue belajar Ekonomi Pembangunan Pertanian. yaitu sebuah studi tentang pertumbuhan ekonomi di seluruh dunia yang berkaitan dengan dunia pertanian. Gue seperti biasa selalu menempati posisi tempat duduk yang paling belakang. Anehnya hari ini formasi tempat duduk paling depan tidak seperti biasanya. Formasi tempat duduk cenderung membuat gue agak ilfil. Gimana nggak, di sebelah kanan gue ada pasangan upin ipin, Rosma dan Rosa. Mereka berdua selalu bikin gue mati gaya. Namun Adit selalu duduk di deretan gue dan itu membuat gue semangat belajar.

Gue sangat tertarik sama perkuliahan ini karena emang udah 'ngena' banget di hati gue. Walopun ibu dosennya ngajarnya rada aneh tapi gue suka banget sama nih mata kuliah, apalagi kalo di sebelah gue ada orang yang ngedukung banget buat diajak diskusi walopun pasangan upin ipin ini kerap kali mencuri perhatian gue.

Hari itu adalah harinya presentasi buat anak-anak yang berabsen 1-6. Sisanya? ngga presentasi. Bingung? saya juga. But, yang mau gue utarain disini tuh 6 bocah dikasih kesempatan presentasi dan mengutarakan apa yang mau mereka utarain. Tiap anak yang presentasi cuma boleh dilempar pertanyaan satu orang. untuk pertama kalinya tuh bocah bocah presentasi Ekonomi Pembangunan Pertenian keliatan biasa-biasa aja, malah hampir ga ada pertanyaan yang dilempar. Ibu dosennya sampe harus berkomat-kamit ke kita biar ada yang nanya. gue sendiri kaga niat ngedengerin mereka yang presentasi mengenai teori pembangunan ekonomi menurut orang-orang 'pintar' yang mereka bawakan.

Sembari menunggu giliran si Adit maju, gue iseng-iseng liat makalah yang doi buat. Entah kenapa makalah yang dibikin Adit selalu menarik buat gue. gue coba liat bolak balik dan memastikan gue bakalan memberondong pertanyaan yang bermutu ke Adit. Gue bahkan sempet bilang ke Adit kalo gue bakal nanya itu. Tibalah si Adit yang kena absen 5 maju. Gue perhatikan baik-baik apa yang doi katakan. Tibalah saatnya bertanya dan menurut gue jawaban dari si doi not bad lah, hahaha..

Oke, gue akan coba nyimpulin apa yang tadi dibawain si Adit; Teori Perkembangan ala Karl Max.

Karl Max menyebutkan ada tahapan perkembangan masyarakat dalam pembangunan ekonomi, yaitu:
1. Masyarakat Primitif yang sepanjang hidupnya hanya untuk berburu. Kata si doi, unsur konsumtif dan produktifnya impas.
2. Masyarakat Perbudakan, dimana berkembang dari masyarakat primitif. Masyarakat primitif kan hidupnya nomaden alis selalu jalan-jalan. Trus salah satu dari mereka ada yang dipercaya menjadi pemimpin. Pemimpin ini memimpin hingga akhirnya kepemimpinannya itu menjadi perbudakan.
3. Masyarakat Feodal, dari jaman perbudakan, si yang ngebudakin dijadiin sebagai bangsawan. Mereka dipercaya sebagai gengerasi penerusnya pemimpin.
4. Masyarakat Kapitalis, yaitu sebagai perubahan dari jamannya budak/kacung. Mereka lebih sering dipanggil buruh. Jadi tuan tanah ngerajain banget di sini. Mereka yang punya tanah segudang mempekerjakan kacung-kacung bwat nggarep lahan mereka. lumayan manusiawi lah daripada jaman budak. Tapi upah mereka cenderung kurang.
5. masyarakat Sosialis, yaitu masyarakat yang

Nah yang gue tanya itu sangat menarik buat gue. Ada ngga sih pengaruh perkembangan jaman itu terhadap maju nggaknya suatu negara? Maksud gue tuh, suatu negara dikatakan misalnya ngga maju karena masih melewati tahap kapitalis, sedangkan di belahan dunia sono udah sosialis, dst. Dan kata si doi emang ada pengaruhnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar