Senin, 28 Maret 2011

Rumah-rumah Sketchup

Gambar-gambar yang akan anda lihat ini merupakan gambar-gambar rumah 3 dimensi yang formatnya sudah diubah menjadi JPEG yang merupakan kreasi-kreasi dari sang pemilik blog ini bersama Sketchup. Penulis telah menggunakan software tersebut selama lima tahun lebih. Penulis pertamakali menggunakan software tersebut ketika duduk di bangku SMA. Dimana, software generasi yang digunakan merupakan software versi ke-5 yang dikeluarkan oleh @last software. Pada tanggal 14 Maret 1006 perusahaan search engine raksasa Google membeli software tersebut dan mengubah namanya menjadi Google Sketchup. Adapun versi-versi Google Sketchup dimulai dari versi 6 sampai versinya saat ini yaitu Google Sketchup 8 yang perkembangannya terus diikuti oleh penulis.

Penulis sempat melakukan hal yang luar biasa ketika memasang software Sketchup 5 pada sebuah laptop yang hanya ber-prosesor Pentium II dengan RAM yang hanya 96MB. Penulis mengalami kesulitan karena performance yang sangat minim yang harus dihadapi dalam membuat suatu desain rumah. Namun penulis tidak menyerah sampai disitu. Penulis terus berusaha hingga membuat model rumah 3 dimensi pertama dari laptop tersebut walaupun belum jadi sepenuhnya. Namun, karena faktor kelalaian, penulis tidak dapat menampilkan 2 bangunan yang sempat dibangun oleh penulis yang rata-rata baru mencapai 60%.

Penulis sempat memasukan program Sketchup 6 ke sebuah komputer rumahan (PC) berkekuatan 1 GB pf RAM dengan VGA 256 MB. Namun penulis belum sempat berkutat dengan PC tersebut lantaran penulis mengaplikasikannya pada sebuah laptop selanjutnya yang berkekua
tan hanya 502 MB dan VGA 64 MB. Laptop ini sering digunakan untuk menjalankan software tersebut karena praktis, selain karena tuntutan untuk kuliah di Malang yang tidak memungkinkan untuk membawa PC tersebut. Penulis sempat membuat konsep Rumah dengan nama 'The Swan's Skyscraper concept. Proyek-proyek berikut yang pernah dibuat oleh penulis adalah The Modern from Swan, Swan MiniMax dan Swan MiniMax 2. Rumah-rumah yang telah dibuat penulis merupakan rumah-rumah dengan konsep minimalis. Rata-rata penulis merancang model rumah di atas sebidang tanah dengan luas 72 m^2. Sebuah luasan yang kecil namun penulis berusaha mengoptimalkan keminiman lahan. Hal ini dibuktikan dengan karya penulis, yaitu The Swan's Skyscraper concept yang dibangun dengan jumlah 6 lantai termasuk top view sebagai ruang santainya.


Model-model rumah lainnya dapat dilihat pada judul Swan's Housing

Kamis, 24 Maret 2011

Pemerataan Pembangunan

Jika kita menatap, dunia, ada berbagai macam kehidupan di dunia ini. Ada beribu motif yang dikeluarkan oleh tiap umat manusia di muka bumi ini. Tiap kita perbedaan dari mereka selain karena sang khalik yang menciptakan mereka berbeda-beda. Mereka memiliki pandangan hidup yang berbeda pula. Agama berikut keyakinan, pandangan baik yang tertulis maupun tidak, selera dan lain sebagainyapun berbeda-beda. Jika kita melihat suatu negara, terdapat berbagai masyarakat yang tidak sama diantara tiap individunya. Tapi, setidaknya kita dapat meratakannya menjadi sebuah data pengamatan.

Dan lagi membicarakan Indonesia, negara yang memiliki keanekaragaman budaya, juga memiliki tingkat perekonomian yang berbeda. Pembangunan berjalan pesat dari waktu ke waktu walaupun sempat mengalami krisis moneter pada tahun 1998. Indonesia yang tingkat perekonomiannya yang berkembang hanya bisa dirasakan olehmasyarakat-masyarakat menengah keatas. Bagaimana dengan yang menengah ke bawah? mereka yang merupakan masyarakat tingkat bawahhidup dalam kekurangan. Mereka merasakan kurangnya tersedianya kebutuhan-kebutuhan primer seperti tempat tinggal yang layak hingga pendidikan, dan lain sebagainya. Sebenarnya, apakah yang terjadi dengan negara kita.

Jika kita melihat lebih keluarnya Indonesia, yaitu benua Asia, terdapat beberapa negara miskin yang tingkat perekonomiannya berada di bawah negara kita. namun, tidakkah menjadi suatu yang mengurangi suatu perubahan bila kita menatap ke bawah? Nampaknya kita masih harus bisa belajar menjinakan macan-macan asia seperti Cina, Jepang dan Korea Selatan. Mereka yang berdiri di timur memiliki tingkat perekonomian yang lebih baik.

Mengapa harus ada negara yang kaya raya, namun harus ada negara yang miskin 'mengenaskan'? Mengapa mereka berlarut-larut dalam kemiskinan? Kita melihat negara-negara di Afrika dengan tingkat kehidupan mereka yang memprihatinkan. Masih banyak dari mereka yang harus berbaring di tanah hingga mereka yang mau tidak mau berpose dengan tubuh yang hanya terbungkus tulang. jika kita bertanya pada dunia, berapa ton-kah nasi, gandum dan jagung yang dihasilkan? Berapakah total uang yang beredar di dunia jika kita konversikan ke dollar? Bagaimana sebagian dari mereka menikmatinya. Terakhir, apakah 'dollar' yang beredar dinikmati oleh semua manusia di muka bumi ini?

kita tahu setiap manusia memiliki hak untuk hidup. Setiap manusia memiliki hak untuk mendapatkan kebutuhan mereka. Namun, apakah saat ini mereka memiliki hak tersebut? Memang mereka memilikinya, tapi apakah mereka mendapatkan diri mereka tercukupi oleh banyaknya kebutuhan hidup? Belum, kita masih harus berbagi untuk itu. Pernahkah anda pergi ke belahan dunia lain, dimana penduduknya tinggal 'delivery' ketika mereka malas memasak makan siang. Mungkin sebagian orang berkata bahwa 8 ribu rupiah merupakan harga yang cukup untuk mendapatkan makanan siang. Atau orang-orang di Jepang yang biaya makan normalnya mencapai 400 yen atau sekitar Rp 43.200 rupiah dan hanya untuk makan siang. Itu hanya sebagian kecil dari kehidupan.

Sekarang mari kita berbicara tentang pendapatan per kapita. Amerika Serikat memiliki Pendapatan Domestik Bruto terbesar tahun 2010 versi International Monetary Fund (IMF) yaitu berada pada angka 14.624.184 (juta dollar). Di belahan dunia lain, terdapat sebuah negara, yaitu Sao Tome and Principe hanya memiliki pendapatan Domestik Bruto versi IMF tahun 2009. Dan sekali lagi dapat dipastikan bahwa: kita masih harus sling berbagi.

Berbagai Pakar melakukan kajian-kajian dalam hal Pemerataan Ekonomi Pembangunan. Dengan diberdirikannya European Unions seharusnya menjadi suatu acuan dalam meningkatkan pembangunan perekonomian. Asia-Pacific-Economic-Coorperation, Liga Arab dan organisasi-organisasi yang termasuk dalam Kekuatan Ekonomi yang sedang mengalami perkembangan dapat saling membangun perekonomian anggota-anggotanya. Dengan adanya rasa timbal-balik diantara sesama umat manusia diharapkan dapat mengurangi angka kemiskinan yang masih dirasakan oleh beberapa masyarakat di barbagai belahan dunia.

Selasa, 22 Maret 2011

Bisnis Rumah Makan Endemik

1. Judul dari bisnis yang akan saya buat adalah ‘Rumah Makan Endemik’. Rumah makan endemik merupakan suatu usaha bisnis di bidang kuliner yang menjual berbagai macam menu masakan yang jarang ditemui di kota-kota semisal kota Malang namun diminati oleh masyarakat-masyarakat terutama masyarakat di luar Malang, baik yang sedang berkunjung ke kota Malang ataupun tinggal sementara di kota Malang.

Contohnya adalah mahasiswa Jakarta yang gemar menyantap soto betawi yang sedang menjalankan perkuliahan di kota Malang. Tentunya untuk memperoleh masakan tersebut mau tidak mau ia harus menunggu waktu agar ia memiliki waktu untuk kembali ke Jakarta bila ia memiliki waktu liburan. Ataupun seorang kantoran yang berasal dari solo yang rindu untuk menyantap nasi liwet ataupun tengkleng, dan lain sebagainya.

2. Bisnis ini berawal dari ketika saya sebagai mahasiswa perrantauan rindu akan masakan yang biasa saya makan ketika saya masih berada di Tangerang. Saya telah hunting ke beberapa tempat yang sekiranya saya dapat menemukan masakan yang saya maksud. Saya menemukannya namun tidak serta merta. Saya harus bertanya kepada seseorang yang kiranya mengetahui keberadaan rumah makan tersebut.

Hal lainnya adalah ketika saya ingin menikmati nasi liwet. Tentunya saya hanya dengan mudah mendapatkannya apabila saya sedang berada di Solo. Namun kenyataannya saya harus menunggu waktu liburan agar saya dapat pergi ke Solo dan menikmati nasi liwet. Namun rasanya aneh juga bila saya harus pergi ke sana jika untuk menikmati nasi liwet saya dengan budget yang seumpama hanya cukup untuk makan di sana.

3. Saya dapat memsatikan bahwa bisnis yang saya geluti adalah sempurna. Bisnis ini tidak memiliki tandingan karena sampai saat ini saya belum menemukan rumah makan atau restoran yang menjual masakan-masakan khas dari daerah-daerah di luar malang dalam satu lingkup. Ada suatu rumah makan yang menyediakan masakan bakmi jogja, tetapi rumah makan tersebut hanya menjual bakmi Jogja/bakmi nyemok saja ataupun masakan-masakan yang biasa dijual oleh rumah makan tersebut yang mengacu pada masakan serupa dengan bakmi jogja. Atau rumah makan yang hanya menyediakan lontong balap.

Rumah Makan Endemik menyediakan masakan-masakan mulai dari mie Aceh, sate padang, asinan bogor, soto betawi hingga cakalang. Selain makanannya jarang ditemui di kota Malang, cita rasa dari masakan-masakan uang terdapat di berbagai daerah di nusantara menggugah selera terutama bagi orang-orang asli Malang yang ingin mencicipi masakan-masakan tersebut. Tidak hanya makanan saja, Rumah Makan Endemik juga menjual berbagai minuman khas seperti pisang ijo, jus timun, es teler, es doger hiingga es krim durian.

Bila dilihat dari banyaknya menu yang disajikan, maka rumah makan yang saya dirikan merupakan rumah makan skala menengah keatas. Namun saya percaya bahwa rumah makan ini akan diminati oleh mereka yang rindu atau ingin mencicipi masakan tertentu. Saya juga optimis bahwa rumah makan ini akan memiliki cabang-cabang di luar Malang bahkan di luar pulau. Bila suatu saat saya membuka Rumah Makan Endemik di kota Padang, saya akan menjual masakan-masakan selain di kota tersebut. Saya akan mempromosikan rujak cingur, tahu telor atau bakso Malang yang sekiranya mereka jarang menikmati masakan tersebut di kota Padang.

Saya menyadari bahwa bisnis tersebut tidaklah mudah. Diperlukan pengetahuan serta wawasan terhadap semua jenis kuliner yang terdapat di nusantara. Diperlukan usaha kecil-kecilan sebagai patokan awal dalam menjalankan bisnis ini. Perlu beberapa uji coba seumpama memasak masakan Makassar yang memang hanya terasa enak jika dibikin oleh orang-orang Makassar. Namun hal itu tidak terlalu menyulitkan saya apabila saya memiliki koneksi dengan orang-orang di berbagai pelosok tanah air.

Senin, 21 Maret 2011

Kontribusi Pertanian terhadap Ekonomi Pembangunan Pertanian

Pertanian merupakan aspek penting bagi suatu negara dalam hal menyediakan kebutuhan pangan. Saat ini, kebutuhan manusia akan pangan terus meningkat seiring perkembangan waktu. Ironisnya, ketersediaan bahan pangan yang ada cenderung belum mencukupi dan belum tersebar secara merata. Sebagai contoh, Indonesia yang mengalami peningkatan perekonomian hanya berupa kontribusi-kontribusi yang saat ini hanya dapat dirasakan oleh mansyarakat kelas menengah ke atas. Selain itu, pendapatan perkapita yang memiliki perbedaan sigma yang terlalu jauh juga menjadi parameter bahwa pendapatan yang paling rendah masih menjadi fenomena kurangnya dinamika pertumbuhan ekonomi. Persentase kemiskinan (termasuk masyarakat kelas menengah ke bawah) yang mencapai 64,4% merupakan realita yang harus kita hadapi terkait dengan sektor yang salah satunya sektor pertanian.

Pemerataan produk pangan terhadap kebutuhan masyarakat perlu di-intensifkan. Perlu adanya kontribusi dari pihak pemerintah dan masyarakat yang berkesinambungan dan berkelanjutan guna mengatasi permasalahan serupa. Peningkatan produksi pangan dan intensifikasi ekstensifikasi pertanian diperlukan, namun masih dalam batasan yang ramah lingkungan. Pola hidup masyarakat konsumtif dari berbagai kalangan perlu ditekan agar kebutuhan akan pangan dapat tersebar secara merata.

Minggu, 20 Maret 2011

Gue, Adit dan Bu Nida

Senin 21 Maret jam 07.30 adalah waktunya gue belajar Ekonomi Pembangunan Pertanian. yaitu sebuah studi tentang pertumbuhan ekonomi di seluruh dunia yang berkaitan dengan dunia pertanian. Gue seperti biasa selalu menempati posisi tempat duduk yang paling belakang. Anehnya hari ini formasi tempat duduk paling depan tidak seperti biasanya. Formasi tempat duduk cenderung membuat gue agak ilfil. Gimana nggak, di sebelah kanan gue ada pasangan upin ipin, Rosma dan Rosa. Mereka berdua selalu bikin gue mati gaya. Namun Adit selalu duduk di deretan gue dan itu membuat gue semangat belajar.

Gue sangat tertarik sama perkuliahan ini karena emang udah 'ngena' banget di hati gue. Walopun ibu dosennya ngajarnya rada aneh tapi gue suka banget sama nih mata kuliah, apalagi kalo di sebelah gue ada orang yang ngedukung banget buat diajak diskusi walopun pasangan upin ipin ini kerap kali mencuri perhatian gue.

Hari itu adalah harinya presentasi buat anak-anak yang berabsen 1-6. Sisanya? ngga presentasi. Bingung? saya juga. But, yang mau gue utarain disini tuh 6 bocah dikasih kesempatan presentasi dan mengutarakan apa yang mau mereka utarain. Tiap anak yang presentasi cuma boleh dilempar pertanyaan satu orang. untuk pertama kalinya tuh bocah bocah presentasi Ekonomi Pembangunan Pertenian keliatan biasa-biasa aja, malah hampir ga ada pertanyaan yang dilempar. Ibu dosennya sampe harus berkomat-kamit ke kita biar ada yang nanya. gue sendiri kaga niat ngedengerin mereka yang presentasi mengenai teori pembangunan ekonomi menurut orang-orang 'pintar' yang mereka bawakan.

Sembari menunggu giliran si Adit maju, gue iseng-iseng liat makalah yang doi buat. Entah kenapa makalah yang dibikin Adit selalu menarik buat gue. gue coba liat bolak balik dan memastikan gue bakalan memberondong pertanyaan yang bermutu ke Adit. Gue bahkan sempet bilang ke Adit kalo gue bakal nanya itu. Tibalah si Adit yang kena absen 5 maju. Gue perhatikan baik-baik apa yang doi katakan. Tibalah saatnya bertanya dan menurut gue jawaban dari si doi not bad lah, hahaha..

Oke, gue akan coba nyimpulin apa yang tadi dibawain si Adit; Teori Perkembangan ala Karl Max.

Karl Max menyebutkan ada tahapan perkembangan masyarakat dalam pembangunan ekonomi, yaitu:
1. Masyarakat Primitif yang sepanjang hidupnya hanya untuk berburu. Kata si doi, unsur konsumtif dan produktifnya impas.
2. Masyarakat Perbudakan, dimana berkembang dari masyarakat primitif. Masyarakat primitif kan hidupnya nomaden alis selalu jalan-jalan. Trus salah satu dari mereka ada yang dipercaya menjadi pemimpin. Pemimpin ini memimpin hingga akhirnya kepemimpinannya itu menjadi perbudakan.
3. Masyarakat Feodal, dari jaman perbudakan, si yang ngebudakin dijadiin sebagai bangsawan. Mereka dipercaya sebagai gengerasi penerusnya pemimpin.
4. Masyarakat Kapitalis, yaitu sebagai perubahan dari jamannya budak/kacung. Mereka lebih sering dipanggil buruh. Jadi tuan tanah ngerajain banget di sini. Mereka yang punya tanah segudang mempekerjakan kacung-kacung bwat nggarep lahan mereka. lumayan manusiawi lah daripada jaman budak. Tapi upah mereka cenderung kurang.
5. masyarakat Sosialis, yaitu masyarakat yang

Nah yang gue tanya itu sangat menarik buat gue. Ada ngga sih pengaruh perkembangan jaman itu terhadap maju nggaknya suatu negara? Maksud gue tuh, suatu negara dikatakan misalnya ngga maju karena masih melewati tahap kapitalis, sedangkan di belahan dunia sono udah sosialis, dst. Dan kata si doi emang ada pengaruhnya.

Jumat, 18 Maret 2011

Ngasal jadi Bener

Percaya ga percaya ini adalah kisah yang baru aja gue alami.

Jadi ceritanya jum'at, 18 Maret jam 20.00 gue dikejutkan dengan sebuah sms dari temen gue. ada trouble sama laptopnya. kalo ga salah bunyi smsnya gini: "Tian, kalo buka apa apa lho mestinya yang keluar GOM player. Ya wes besok aja dibenahin. Guepun ngerasa kalo gue ada kerjaan baru. Ternyata dia gak berhenti sms sampe disitu. Dan gue ngerasa dia udah panik banget. hal itu terungkap dari my phone ringing, dan dia menelpon. Ketauan banget nadanya yang menandakan kalo dia cemas. Yaudah, gue mencoba membuat dia tenang. Kita bertemu di Gazebo sosek besok sabtu.

Akhirnya sabtu tanggal 19 Maret kita ketemu juga. Dia menyodorkan laptopnya yang 'kumat' dan ternyata masalahnya jauh dari yang gue duga. Gue belom pernah ngebetulin laptop kaya gini. gue mencoba nge-delete icon-icon tang emang udah berubah wujud menjadi GOM. ternyata semuanya sia-sia. Gue mencoba membuka file-file kaya Mozila Firefox, ato Microsoft Word dari program files, tapi tidak membuahkan hasil apapun.

kemudian gw mencoba membuka My Document dari komputer si doi yang kebetulan disimpan di D:/. Dokumen-dokumen itu ternyata masih ada dengan icon yang belum terkontaminasi. gue buka dan ternyata terbuka melalui Microsoft Word. Padahal, seperti yang gue bilang tadi, gue ga bisa buka Microsoft Word. kemudian, gue buka new text document dan alhasil, bekerja dengan baik.

gue coba meng-uninstal GOM dan ternyata icon-icon yang tadi terkontaminasi berubah menjadi berformat .ink. Gue panik saat itu juga. Gue bingung harus bagaimana. Gue tidak menyerah sampai di situ. Gue coba melakukan 'Shut Down' laptop sidoi.

Setelah mati, gue coba nyalain lagi. Di pojok kiri bawah ada tulisan 'press esc button to enter setup'. Gue pencet 'esc' button-nya, trus keluar sistem DOS-nya. Karena laptop si doi windows 7, dia langsung ngedeteksi masalah dan ujung-ujungnya gue disuruh melakukan 'repair'. Disitu tertulis kalo repair yang dimaksud adalah me'restore system. gue pun nurut.

Setelah menunggu beberapa menit, restore-pun selesai. Gue diantar ke suatu sesi restart dan setelah muncul tampilan desktop, gue terkejut. Semua berjalan seperti semula! Gue kaget sekaligus heran karena, selain gue belum pernah melakukan ini, gue juga ngerasa kalo ini tidak sulit dilakukan. Padahal gue sempet memvonis si doi kalo komputernya bakalan di-install ulang.

gue bener-bener bersyukur dan thenks banget sama temen gue si Wahyu anaknya pak Karsono. Dia ngasih tau gue kalo masalah-masalah komputer seperti itu jangan langsung main install ulang. jika di'restore' aja udah beres, kan nggak perlu install ulang. ya kan

Kamis, 17 Maret 2011

Matematika sebagai Piranti Analisis Penting dalam Ilmu Ekonomi

Ilmu Matematika dan Ilmu Ekonomi tidak dapat dipisahkan diantara keduanya. Ilmu ekonomi membahas perilaku-perilaku ekonomi yang disajikan berdasarkan data kualitatif. Namun dengan adanya suatu ilmu eksakta yaitu ilmu matematika maka data-data yang bersifat kualitatif dapat dikaji ulang sehingga menghilangkan ambigu pada penilaian data kualitatif tesebut. Suatu ilmu matematis dalam ilmu ekonomi menyajikan data-data yang diperoleh dari peristiwa-peristiwa yang memerlukan penilaian lebih dari sekedar pernyataan. Data kuantitatif meneruskan pernyataan-pernyataan kualitatif dalam suatu ilmu ekonomi.